Minggu, 15 Januari 2012

Doa dan Adabnya

Sesuatu yang amat mulia dari seorang hamba pada Rabb-nya adalah do'a. karena, pada saat berdo'alah seorang hamba lebih menyatakan ketundukan dan kerendahan dirinya kepada Allah 'Azza Wa Jalla, penuh harap kepadanya memohon diberikan rahmat dan dijaukan dari murkanya. dan itulah arti dari pada ibadah yang sebenarnya. Rasulullah bersabda :
" Tidak ada sesuatu yang mulia bagi Allah dari pada Do'a".( HR. Turmudzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Al Hakim) 

karenanya do'a juga termasuk dalam ibadah utama. BAhkan Allah pun memerintahkan kita berdo'a dan marah kepada meraka yang enggan untuk berdo'a.
Allah berfirman :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Artinya “Dan tuhanmu berfirman; Berdoalah kalian kepada-Ku niscaya akan Aku kabulkan permintaan kalian. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku maka mereka akan masuk ke dalam Neraka dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir: 60)

Rasulullah pun bersabda : 
"Barangsiapa yang tidak berdo'a kepadanya, maka Allah marah kepadanya". (HR. Ahmad dan Bukhary dalam Adab-al mufrad, Turmudzi dan Ibnu majah).

Rasullah memberikan perhatian yang besar dalam hal ini. Selain beliau sendiri bermudawamah dengan banyak berdo'a, beliau pun mengajarkan lafadz-lafadz dari do'a-do'a tertentu sebagaimana dirinya mengajarkan surat -surat Al-Quran. Sehingga kesimpulannya bahwa dalam hal berdoa perlu "bertaqayyud"  membatasi diri dengan do'a-do'a yang ma'tsur darinya. Karenanya wajiblah bagi kita untuk meluruskan dan membenarkan pemahaman dan cara-cara berdo'a kita.

Ada banyak hal yang patut kita perhatikan dalam berdo'a :

1. Tidak meninggalkan do'a ( tidak berdo'a) sama sekali atau meninggalkan do'a pada saat-saat dalam keadaan baik.
 Firman Allah :

وَإِذَا مَسَّ الإِنسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنبِهِ أَوْ قَاعِدًا أَوْ قَآئِمًا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ مَرَّ كَأَن لَّمْ يَدْعُنَا إِلَى ضُرٍّ مَّسَّهُ كَذَلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِينَ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ

Artinya : Dan apabila manusia ditimpa bahaya diaberdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, dudukatau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahayaitu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yangsesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepadaKami untuk (menghilangkan) bahaya yang telahmenimpanya. Begitulah orang-orang yang melampauibatas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan. (QS. Yunus :12)


2. Tidak bermalas-malas dalam berdo'a

 Sabda Rasulullah :
" Orang yang paling lemah adalah yang (lemah) malas untuk berdo'a. dan orang yang paling kikir adalah yang kikir untuk bersalam". ( HR. Abu Ya'la, Thabrani dan Ibnu Hibban )


3. Tidak melampaui batas dalam berdo'a, seperti berdo'a dengan suara nyaring dan keras

Sebagaimana Allah berfirman :

ادْعُواْ رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
Artinya : Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidakmenyukai orang-orang yang melampaui batas. ( QS Al A'raaf : 55 )


Dan termasuk dalam kategori melampaui batas dalam berdo'a adalah :

a)   Terlampau mendetail ( memerinci ) permohonan dalam berdo'a
       Diriwayatkan oleh 'Aisyah RA :
       " Rasullah biasa memilih untuk berdo'a dengan do'a - do'a yang jami' (umum) dan meninggalkan yang selain itu".  (HR. Ahmad dan abu Daud)

b)   Mendo'akan kecelakaan untuk diri sendiri ataupun orang lain :
       Firman Allah :
       وَيَدْعُ الإِنسَانُ بِالشَّرِّ دُعَاءهُ بِالْخَيْرِ وَكَانَ الإِنسَانُ عَجُولاً
      artinya : Dan manusia berdoa untuk kejahatansebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan adalahmanusia bersifat tergesa-gesa. (QS al isra' : 11)
c)   Menyatakan dalam berdo'a " kabulkanlah jika Engkau menghendaki".
      Disebutkan dalam sebuah hadits :
      " Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah bersabda : Jika seseorang diantara kamu berdo'a maka hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam memohonkannya. Dan janganlah ia berdo'a : " Ya Allah! Jika Engkau menghendaki, anugerahkanlah aku", karena sesungguhnya tidak ada yang dapat memksanya" (HR. bukhari dan Muslim).
d)   Berdo'a memohonkan terjadinya dosa ataupun terjadinya pemutusan silaaturahim.
      Rasulullah bersabda :
      "Doa seorang hamba akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk suatu perbuatan dosa, memutuskan silaturahim atau terburu-buru segera dikabulkan.” ( HR Muslim)

4. Tidak bersegera dalam meminta dikabulkannya do'a
Nabi bersabda : " Akan selalu dikabulkan do'a seseorang diantara kamu selama ia tidak meminta dikabulkan dengan segera, ia berkata : "saya sudah berdo'a tatapi belum dikabulkan permohonanku". (HR. Bukhari).

5. tidak meninggalkan do'a karena lelah dan bosan
Allah berfirman memuji sifat-sifat malaikat-malaikatnya :
وَلَهُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ عِندَهُ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَلَا يَسْتَحْسِرُونَ  
                                                              يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ
Artinya : " Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langitdan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya,mereka tiada mempunyai rasa angkuh untukmenyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.  Mereka selalu bertasbih malam dan siangtiada henti-hentinya. ( QS Al Anbiya' : 19-20)

6. Tidak berdo'a dengan hati yang lalai
Sabda Rasulullah : " Ketauhilah ! Sesungguhnya Allah tidak mengabulkan do'a yang datang dari hati yang lalai dan lengah ". (HR tirmidzi dan Thabrani dari Abu hurairah dengan sanadnya lemah)


7. Tidak meninggalkan puji-pujian kepada Allah dan shalawat untuk Rasul-Nya saat hendak berdo'a.
Sabda Rasulullah : " Apabila seseorang diantara kamu berdo'a, maka hendaklah ia mendahuluinya dengan alhamdulillah dan puji-pujian lainnya, lalu bershalawat kepada Nabi dan kemudian ia berdo'a dengan apa yang ia kehendakinya". (HR. Abu Daud).

Demikian beberapa hal yang patut diperhatikan pada setiap do'a-do'a kita. Wallohu'alam
"Disarikan dari kitab Tashhihud Do'a karya Syeikh Bakr bin Abdullah Abu Zaid"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar